Program UKS

PROGRAM UKS

Dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, maka perlu dilakukan upaya untuk menanamkan prinsip hidup sehat sejak sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah yang termuat dalam Trias UKS.

Meliputi apa saja Program UKS?

A. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang, dan sehat, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan, melalui kegiatan bimbingan pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang akan datang.

A.1. Tujuan Pendidikan Kesehatan
Tujuan Pendidikan Kesehatan, agar peserta didik:
  • Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur.
  • Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
  • Memiliki ketrampilan dalam melaksanakan halyang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
  • Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan.
  • Memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
  • Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan yang seimbang.
  • Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh burukk dari luar.
  • Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal, serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
A.2. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan diberikan melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran mata pelajaran Sains dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Pelaksaan Pendidikan Kesehatan tersebut dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat, dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.

Materi Pendidikan Kesehatan di SD/MI yang masuk dalam Sains adalah sebagai berikut :
a). Kesehatan Pribadi.
b). Makanan bergizi.
c). Pendidikan kesehatan reproduksi.
d). Pengukuran tingkat kesegaran jasmani.

a). Kebersihan dan Kesehatan Pribadi.
Adalah salah satu upaya pendidikan kesehatan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah atau madrasah dan dirumah. Melalui peningkatan kebersihan dan kesehatan pribadi diharapkan peserta didik dapat meningkatkan derajat kesehatannya menjadi lebih baik.

1. Tujuan Pendidikan Kebersihan Pribadi, antara lain:
  1. Meningkatkan pengetahuan peserta didik mengenai masalah kebersihan dan hubungannya dengan kesehatan perseorangan, kesehatan keluarga, dan kesehatan masyarakat.
  2. Mengubah sikap mental peserta didik ke arah positif yang kan mendorong mereka agar secara sadar mencintai kebersihan untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan prinsip hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Maningkatkan keterampilan peserta didik yang akan memungkinkan mereka agar memiliki kemampuan untuk hidup bersih, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk kepentingan keluarga dan lingkungannya.
2. Cara Memelihara Kebersihan Pribadi, antara lain:
  1. Membiasakan hidup bersih dan sehat.
  2. Mengetahui cara dan upaya untuk mencegah penyakit.
  3. Menjaga kesehatan tubuh.
  4. Memakai pakaian yang bersih dan serasi.
b). Makanan yang bergizi.

Pengaruh pertumbuhan anak adalah gizi seimbang, yaitu makanan yang banyak mengandung zat gizi. Adapun zat gizi dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan sebagai berikut:
  1. Zat Tenaga
    Antara lain: hidrat arang/zat tepung dan lemak.
  2. Zat Pembangun
    Antara lain: protein, mineral, dan air.
  3. Zat Pengatur.
    Antara lain: vitamin, mineral, dan air.
c). Pendidikan kesehatan reproduksi.
Penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi pada peserta didik sekolah dasar lebih difokuskan pada pengenalan tubuh, organ reproduksi, dan proses tumbuh kembang atau perkembangan manusia secara umum.
Penyampaian secara umum tersebut meliputi:
  1. Arti reproduksi pada manusia.
  2. Haid dan mimpi basah.
d). Pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang berkaitan dengan kemampuan dan kesanggupan dalam menjalankan fungsinya secara optimal dan efisien. Untuk mengetahui dan menilai tingkat kesehatan jasmani seseorang, maka dapat dilakukan dengan melaksanakan pengukuran.

Pengukuran kesegaran jasmani dilakukan dengan tes kesegaran jasmani, dan untuk melaksanakan tes tersebut maka diperlukan alat atau instrumen. Tes Kesegaran Jasmani (TKJI) merupakan salah satu alat instrumen untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani.

A.3. Cara Melaksanakan Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan di tingkat sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah pada prinsipnya yaitu penanaman kebiasaan hidup bersih dan sehat, yang dititikberatkan pada kebersihan pribadi dan lingkungan.
Cara untuk melaksanakan Pendidikan Kesehatan adalah dengan melalui:
  1. Penyajian atau ceramah.
    Penyajian materi menggunakan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, pembimbingan, permainan, dan penugasan oleh guru dengan mengikutsertakan peran aktif peserta.
  2. Penanaman Kebiasaan.
    Penanaman kebiasaan dilakukan dengan penigasan untuk melakukan cara hidup sehari-hari dan diadakan pemeriksaan serta pengamatan yang terus menerus dan berkelanjutan oleh guru dan kepala sekolah serta petugas kesehatan.
A.4. Faktor yang Menentukan Keberhasilan Pendidikan Kesehatan
  1. Keteladanan dan Dorongan
    Faktor keteladanan dan dorongan dari tenaga kependidikan (kepala sekolah, guru, dan pegawai sekolah) di sekolah, orang tua di rumah maupun masyarakat atau lingkungan sekitar mempunyai dampak positif terhadap keberhasilan pendidikan kesehatan.
  2. Hubungan Guru dan Orang Tua Peserta Didik. 
    Hubungan guru dan orang tua peserta didik diharapkan berkesinambungan, yakni peserta didik harus tetap menjaga dengan baik apa yang telah diberikan oleh guru di sekolah dan ditunjang dengan peran orang tua di rumah.
A.5. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah. Tujuannya antara lainuntuk memperluar pengetahuan dan keterampilan siswa, serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.

Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara lain:
  • Kegiatan yang berkaitan dengan buku pelajaran tentang pendidikan kesehatan.
  • Wisata siswa.
  • Kemah (Persami.
  • Ceramah dan diskusi.
  • Lomba-lomba antar kelas maupun antar sekolah.
  • Bimbingan hidup sehat.
  • Warung sekolah sehat
  • Apotek hidup, dan 
  • Kebun sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan diadakannya bimbingan hidup sehat berupa :
  • Penyuluhan kesehatan.
  • Latihan keterampilan hidup sehat.
  • Aplikasi keterampilan.
Penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan hidup sehat antara lain:
  • Dokter Kecil.
  • Palang Merah Remaja (PMR)
  • Saka Bakti Husada/Pramuka/Santri Husada.
Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat adalah:
  1. Kerja bakti kebersihan
  2. Loma sekolah sehat.
  3. Lomba kesehatan lingkungan.
  4. Pembinaan kebersihan lingkungan yang mencakup tentang pemberantasan sumber penular penyakit.
  5. Piket sekolah.
A.6. Pendekatan dan Metode
a). Pendekatan
Pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanakan pendidikan kesehatan antara lain:

  1. Pendekatan individual.
  2. Pendekatan kelompok.
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara maksimal dan optima, maka dalam pelakanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individu peserta didik.
  2. Diupayakan sebanyak-banyaknya melibatkan peran aktif peserta didik.
  3. Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
  4. Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk upaya alih teknologi.
  5. Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional.
  6. Mengikuti atau memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b). Metode
Dalam proses belajar mengajar, guru dan pembina dapat menggunakan metode sebagai berikut:
  1. Belajar kelompok.
  2. Kerja kelompok/penugasan.
  3. Diskusi.
  4. Belajar perorangan.
  5. Pemberian tugas.
  6. Pemeriksaan langsung.
  7. Karyawisata.
  8. Bermain peran.
  9. Ceramah.
  10. Demonstrasi.
  11. Tanya jawab.
  12. Simulasi.
  13. Dramatisasi.
  14. Bimingan konseling.

B. Pelayanan Kesehatan

Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di Sekolah/Madrasah adalah upaya peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya. Kesemuanya itu di bawah koordinasi dan tanggung jawab guru dan oembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.

Sebagai upaya pelayanan kesehatan di sekolah harus lebih diutamakan pada upaya peningkatan kesehatan dan upaya pencegahan penyakit, terutama dilaksanakan melalui penjaringan kesehatan siswa kelas 1 (satu) atau peserta didik baru. Pemerksaan berkala seluruh siswa, penyuluhan kesehatan, dan imunisasi (BIAS) Bulan Imunisasi Anak Sekolah.

B.1. Tujuan Pelayanan Kesehatan
Terdapat 2 (dua) tujuan dalam pelayanan kesehatan, antara lain:
1. Tujuan Umum
  • Yaitu meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat sekolah secara optimal.
2. Tujuan Khusus
  • Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh pesera didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kalinan, dan cacat.
  • Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit atau kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal.
  • Meningkatkan pembinaan kesehatan fisik, mental, sosial, maupun lingkungan.
B.2. Tempat Melaksanakan Pelayanan Kesehatan
a). Di sekolah/madrasah.
b). Di Puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan.

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui:
a). Kegiatan peningkatan (promotif).
b). Kegiatan pencegahan (preventif).
c). Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif).

B.3. Pelaksana Pelayanan Kesehatan
Pelaksana pelayanan kesehatan daam UKS adalah mereka yang langsung melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu:
a). Guru yang ditunjuk dan diberi wewenang untuk kegiatan pelayanan kesehatan.
b). Petugas kesehatan dari puskesmas.
c). Orang tua peserta didik utamanya ibu dari peserta didik.

B.4. Cara Melakukan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah bagi peserta didik yang di rujuk dari sekolah atau madrasah (khusus kasus yang tidak dapat diatasi di sekolah atau madrasah). Sekolah atau madrasah sebaiknya mengupayakan dana UKS untuk pembiayaan yang diperlukan agar masalah pembiayaan dapat menghambat pelayanan kesehatan atau pengobatan yang diberikan.

B.5. Kegiatan Utama Pelayanan Kesehatan di Sekolah Dasar.
Pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada upaya meningkatkan kesehatan (promotif) dan upaya pencegahan penyakit (preventif), serta upaya penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif).

Kegiatan pokok pelayanan kesehatan di SD dan MI pada dasarnya mengacu pada standar pelayanan kesehatan. Adapun pelayanan kesehatan di SD dan MI sebagai berikut:
a). Penyuluhan Kesehatan.
b). Imunisasi.
c). Dokter Kecil.
d). P3K dan P3P.
e). Penjaringan Kesehatan.
f). Pemeriksaan Berkala.
g). Pengawasan Warung Sekolah.
h). Dana Sehat.
i). UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah).


C. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup hal-hal sebagai berikut:
  1. Program Pembinaan Lingkungan Sekolah.
  2. Pembinaan Lingkungan Keluarga.
  3. Pembinaan Masyarakat Sekitar.
  4. Program Pembinaan Unsur Penunjang.

Sumber : AHMAD SELVIA
Baca Selanjutnya Lingkup Evaluasi UKS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SK Pembagian Tugas Guru Sebagai Guru Piket Tapel 2017/2018

Memori Serah Terima Jabatan Kepala Sekolah 2017

Contoh Proposal Kegiatan Esktrakurikuler Sepakbola Mini